Apakah Ibu Hamil Boleh Menyetir Mobil ?


Informasi terbaru Apakah Ibu Hamil Boleh Menyetir Mobil ?

Banyak yang bilang, ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyetir mobil. Pasalnya, menyetir mobil tergolong aktivitas berisiko tinggi. Benarkah?

Perlu diketahui, bahwa ibu hamil bukanlah perempuan yang sedang sakit. Asalkan tidak menganggu kehamilan, ibu justru disarankan untuk tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Ke kantor, bersosialisasi, berolahraga, jalan-jalan, melakukan hobi lain di rumah atau bahkan menyetir mobil sendiri. Tentu saja, semua ini harus dilakukan sesuai dengan kekuatan tubuh dan dihentikan sampai saat tiba waktunya melahirkan.

Adakah batasan tertentu?

Para ahli kesehatan sepakat bahwa hingga kandungan berusia menjelang sebelum tujuh bulan, ibu hamil masih diperbolehkan menyetir mobil. Hal ini disebabkan karena perut ibu masih relatif kecil dan janin masih dapat bergerak bebas dalam air ketuban yang juga bersifat meredam getaran.

Namun segera hentikan kegiatan menyetir mobil ini ketika usia kandungan mulai memasuki usia tujuh bulan. Kalaupun terpaksa dilakukan, pastikan bahwa ibu tidak merasa sakit, nyeri pada perut, mual, atau mengalami kontraksi berlebihan pada otot perut dan panggul.

Nah, agar tidak menimbulkan kecemasan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil yang akan menyetir mobil sendiri agar tetap aman selama diperjalanan:

»Jangan memaksakan diri dan jangan jadikan aktivitas ini sebagai keharusan. Bagaimana pun juga kondisi perempuan yang sedang hamil berbeda.

»Pastikan kondisi ibu hamil sedang benar-benar sehat dan sama sekali tidak mengalami gangguan kehamilan. Misalnya, ibu hamil tidak mengalami perdarahan atau kejang perut.

»Hindari mobil-mobil besar seperti jip. Sebaiknya pilih mobil bersuspensi lembut. Sistem suspensi yang lembut akan menjamin getaran cepat hilang dan getaran yang ditimbulkanpun juga tidak terlampau hebat. Umumnya karakteristik getaran ini dihasilkan oleh sistem suspensi mobil yang menggunakan jenis per keong (helical spring), seperti yang banyak digunakan oleh mobil berjenis sedan, city car, van, dan sebagian minibus keluaran terbaru.

»Hindari rute jalan yang berlubang-lubang atau yang jelek sekali. Jika menemui jalan berlubang atau polisi tidur maka kurangi sebanyak mungkin kecepatan mobil untuk menghindar dari guncangan yang terlalu keras.

»Jika dalam perjalanan tiba-tiba ibu hamil tiba-tiba mengalami kontraksi ringan, sebaiknya minggirkan mobil di tempat yang aman lalu beristirahatlah sejenak dengan merebahkan posisi jok sampai merasa normal kembali. Namun, jika kontraksi terjadi berulang dan cukup berat, maka lebih baik hentikan mobil dengan segera lalu hubungi seseorang atau salah satu anggota kelurga untuk membantu Anda.

»Agar lingkar kemudi mobil tidak mengenai perut, mundurkan jok untuk memberi ruang lebih besar, sambil memperhatikan bahwa kaki tetap dapat menjangkau pedal gas, kopling, dan rem. Sandaran jok diusahakan tak terlampau tegak. Jika perlu tambahkan bantal untuk menyangga tulang punggung.

»Sabuk pengaman juga jangan dilupakan. Kenakanlah selalu untuk menghindari benturan perut dengan setir atau dashboard jika mobil terpaksa berhenti mendadak. Tak perlu ragu atau khawatir sabuk pengaman akan membahayakan bayi dalam kandungan, karena sabuk itu telah didesain agar tidak menekan bagian rongga rahim ibu hamil.

»Selalu membawa minuman dalam botol yang berisi air putih, teh, atau air jeruk. Minuman dibutuhkan untuk menekan rasa mual sekaligus mengganti cairan tubuh yang keluar dalam bentuk keringat. Patut diingat bahwa mengemudi adalah aktivitas dinamis yang membutuhkan konsentrasi dan melibatkan semua otot tubuh. Akibatnya, tanpa disadari keringat mudah keluar sekalipun mobil dilengkapi AC.
Tinggalkan komentar anda tentang Apakah Ibu Hamil Boleh Menyetir Mobil ?

0 comments:

Post a Comment